š 1. Keseimbangan Strategis di Tengah Ketegangan ASāTiongkok
Pada 2025, ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok sangat memengaruhi arah kebijakan luar negeri Indonesia. Jakarta mengambil langkah hati-hati, menolak berpihak secara eksplisit pada salah satu kekuatan besar. Indonesia memperkuat hubungan ekonomi dan keamanan dengan ASāmisalnya melalui perjanjian pertahanan dan dukungan pada kerja sama mineral strategisāsambil tetap menjaga kedekatan dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar negara ini kontan.co.id+3The Indonesian Institute+3KOMPASIANA+3.
Langkah praktisnya: Amerika menurunkan tarif ke Indonesia dari 32% menjadi 19%, disertai kesepakatan untuk menurunkan hambatan perdagangan non-tarif, sementara Indonesia menyetujui pembelian pesawat dan produk pertanian AS senilai miliaran dolar New York Post+2Financial Times+2Reuters+2. Pendekatan ini memungkinkan Indonesia tetap menjaga kemandirian strategis dan meredam dampak proteksionisme global.
š¦ 2. Diversifikasi Ekonomi dan Diplomasi
Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS pada 2025, menjadi negara ASEAN pertama yang mengambil keputusan ini. Ini adalah sinyal kuat dari perubahan kebijakan luar negeri Indonesia yang berorientasi pada kekuatan baru dunia Selatan globalādengan fokus pada penguatan diplomasi SelatanāSelatan dan investasi dari Tiongkok dan Rusia Wall Street Journal+13Modern Diplomacy+13Kanal24+13.
Pemerintah juga memperkuat hubungan ekonomi dengan Uni Eropa dan BRICS saat menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro, termasuk mempercepat negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa 360info.org.
š¢ 3. Keamanan Regional & Latihan Bersama Internasional
Indonesia mengundang 38 negara, termasuk AS, Rusia, India, dan Jepang, dalam latihan maritim Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 (MNEK) di Bali, sebagai bagian dari diplomasi keamanan yang memperluas jaringan kerjasama multilateral Wikipedia+1Media Keuangan+1. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai stabilis regional di kawasan Laut Cina Selatan dan sekitarnya.
š 4. Tantangan Investasi dan dan Ketergantungan Global
Ketegangan global berdampak langsung pada ekonomi Indonesia. Pada Q2 2025, Indonesia mencatat penurunan investasi asing langsung (FDI) sebesar 6,95% YoY (Rp202 triliun), penurunan terbesar sejak 2020āakibat sentimen proteksionisme dan ketidakpastian tarif AS terhadap eksportir Indonesia Reuters+1kontan.co.id+1.
Untuk meredam dampak itu, pemerintah memperpanjang kebijakan tax holiday dan memberikan insentif fiskal baru agar tetap menarik investasi asing di sektor strategis, khususnya industri mineral dan energi yang menghadapi penerapan global minimum corporate tax sebesar 15% Reuters.
š 5. Politik Global Mendorong Reformasi Dalam Negeri
Ketegangan eksternal juga memengaruhi kebijakan domestik. Pemerintah di bawah Prabowo menempuh pemangkasan anggaran substansial demi mendukung program nasional seperti program makan gratis dan pembangunan infrastrukturālangkah ini menimbulkan protes dalam negeri karena dampaknya terhadap pendidikan dan layanan publik The AustralianKOMPASIANA.
Selain itu, tekanan global terhadap isu HAM dan transparansi politik turut mendorong reformasi sistem hukum dan perlindungan sipil, termasuk penguatan KPK, MAK, serta mekanisme audit publik dan keterbukaan data Kanal24.
š Kesimpulan
Pengaruh politik global pada tahun 2025 sangat nyata dalam membentuk kebijakan luar negeri dan domestik Indonesia. Negara ini berusaha menjaga keseimbangan antara akses ke jaring dagang global dan mempertahankan kemandirian strategis. Diplomasi aktif terhadap kekuatan besarāAS, Tiongkok, BRICSādiimbangi dengan diversifikasi ekonomi dan upaya memperkuat tata kelola nasional. Kebijakan ini mencerminkan era baru dimana diplomasi pragmatis dan reformasi domestik berjalan bersisian.